Penggunaan Kembali Larutan Bekas Pencelupan Padding Metoda Pencelupan Tunggal Menggunakan Zat Warna Remasol pada Salah Satu IKM Batik Cap
Abstract
ABSTRAK
Untuk mendapatkan kain batik bentuk panjang, sebagian IKM batik mewarnai kain batikannya menggunakan alat padder metoda pencelupan tunggal menggunakan zat warna Remasol. Pada akhir pencelupan masih tersisa larutan bekas pencelupan sebanyak sekitar dua liter. Biasanya larutan bekas pencelupan tersebut dibuang ke lingkungan pada saat padder dicuci. Telah dilakukan penelitian pencelupan padding metoda pencelupan tunggal menggunakan zat warna Remasol warna hitam, merah dan hijau dengan fiksasi menggunakan Natrium silikat. Masing-masing larutan bekas pencelupan disimpan selama dua hari dan selanjutnya digunakan untuk pencelupan kembali dengan metoda yang sama pada kain batikan yang baru. Terhadap keenam contoh uji selanjutnya diuji dalam hal ketuaan warna secara organoleptik dan ketahanan luntur warna terhadap pencucian. Hasil uji memperlihatkan bahwa ketuaan warna hasil pencelupan menggunakan larutan bekas pencelupan yang telah disimpan selama dua hari untuk warna hitam dan merah menurun sekitar 30%, sedangkan untuk warna hijau menurun sekitar 90%. Ketahanan luntur warna terhadap pencucian.untuk warna hitam, merah dan hijau tetap baik. Kesimpulan dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa larutan bekas pencelupandapat dipergunakan kembali tanpa menurunkan ketahanan luntur warna terhadap pencucian.
Kata kunci : Kain batikan, Padder, Pencelupan padding metoda pencelupan tunggal
ABSTRACT
To get the long batik cloth, partly of SMEs of batik colored white batik fabric using padder by single bath dyeing method using Remasol dyes. At the end of dyeing the remaining of dye solution was used by about two liters. Usually the former solution is discharged into the environment when the padder is washed. The research of single bath pad-dyeing method using Remasol dyes black, red and green colour with Natrium silicate fixarion. have been done. The remaining of each dye solution is stored for 2 days and then used for dyeing again with the same method on the new white batik fabric. The six samples were then tested in terms of depth of shade in organoleptic and color fastness to washing. The test results show that the depth of shade for black and red color which was dyed respectively by a remaining solution that had been stored for two days was decreased by about 30%, while for the green color was decreased by approximately 90%. Color fastness to washing for black, red and green was still good. Conclusions from the study showed that the remaining dyeing solution can be reused without degrading the color fastness to washing.
Keywords: White batik fabric, Padder, Single bath pad-dyeing method
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonim. SNI 08-4657-1996. Cara Uji Ketahanan Luntur Warna Terhadap Pencucian, SNI. 08-0285-1998
Anonim.(1976). Dyeing of Cellulosic Fibres Course: Part I, ICI Limited Manchester, England.
Djufri, Rasjid, dkk.(1976), Teknologi Pengelantangan, Pencelupan dan Pencapan, Institut Teknologi Tekstil, Bandung
Karyana, Dede.(1996). Struktur Zat Warna Reaktif dan Daya Celupnya, Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil, Bandung.
Leaflet.(1990). Remasol Untuk Printing, Hoechst, PT Hoechst Cilegon Kimia
Matrab, Achmad.(1973). Aplikasi Praktis Cat Remazol Untuk Batik Dengan Fiksasi Natrium Silikat Suatu Cara Baru Dalam Pewarnaan Batik, Skripsi, ITT, Bandung.
Natrium silikat, Http//www.google.com, April, 2009; Natrium silikat, Http//www. wikipedia.com, April, 2009
Sulaeman. (2007). Laporan-laporan Bulanan Implementasi Eko-efisiensi di IKM batik Kampoeng Batik Laweyan Solo, GTZ-Pro LH, GOPA, Jakarta.
Susanto, SK Sewan. (1973), Seni Kerajinan Batik Indonesia, Balai Besar Kerajinan dan Batik, Yogyakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.22322/dkb.v31i0.1086
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2012 Sulaeman Sulaeman

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah indexeed by :